Sabtu, 16 Juni 2012

10 FAKTA TENTANG KA`BAH ( ILMIAH )





1. Mekah adalah kawasan yg mempunyai gravitasi sangat stabil

2. Karena tekanan gravitasinya sangat tinggi, disitulah berpusatnya suara - suara yg tidak dapat di dengar oleh telinga

3. Tekanan gravitasi yg tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit

4. Doa akan terkabul karena situlah tempat gema atau ruang dan masa serentak

5. Apa yg diniatkan di hati adalah gema yg tidak dapat didengar tetapi dapat dirasakan frekuensinya. Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan dalam kembali tinggi atau penuh semangat untuk melakukan ibadah, tidak ada sifat putus asa, dan ingin terus hidup untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.

6. Teknologi satelit & gelombang radio pun tidak dapat menangkap apa yg ada di dalam ka'bah. Frekuensi radio bahkan tidak mungkin mendengar apa - apa yg ada didalam ka'bah karena tekanan gravitasinya yg tinggi.

7. Tempat yg paling tinggi tekanan gravitasinya sehingga mempunyai kandungan garam dan aliran anak sungai dibawah tanah yg banyak. itulah sebabnya jika bersembahyang di masjidil haram yg walaupun terbuka tanpa atap tetap terasa sejuk.

8. Tidur dengan posisi menghadap kabah secara otomatis otak tengah akan terangsang sangat aktif hingga tulang belakang & menghasilkan sel darah merah.

9. Pergerakan mengelilingi ka'bah searah jarum jam membuat peredaran darah didalam tubuh meningkat. karna itulah kita jadi bertenaga dan rata - rata orang yg berada di mekah senantiasa sehat dan panjang umur.

10. Setelah selesai semua barulah bercukur. Tujuannya untuk melepaskan diri daripada larangan - larangan didalam ihram. Namun rahasia sebenarnya adalah untuk membersihkan "antena" kita dari segala kotoran. Agar hanya gelombang yg baik saja yg diterima oleh tubuh.
karana itulah selepas kita melakukan ibadah haji, kita seperti dilahirkan kembali, sebab segala yg buruk telah dibuang keluar dan di gantikan dengan nur atau cahaya yg baru.

HUBUNGAN ANTARA KA'BAH KIBLAT DAN KIAMAT ( ILMIAH )





Kita Kadang bertanta kenapa sholat wajib menghadap kiblat? trus kenapa berdoa di area Ka'bah lebih Abdol atai di ijabah.? karena rumah ibadah yang pertama diberkahi Allah adalah Ka'bah.
1. Ketika mempelajari Kaidah Tangan Kanan (Hukum Alam), bahwa putaran energi kalau bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, maka arah energi akan naik ke atas akan naik ke atas. Arah ditunjukkan arah 4 jari, dan arah ke atas ditunjukkan oleh Arah Jempol.
2. Dengan pola ibadah thawaf dimana bergerak dengan jalan berputar harus berlawanan jarum jam, ini menimbulkan pertanyaan, kenapa tidak boleh terbalik arah, searah jarum jam misalnya.


3. Kenapa Solat harus menghadap Kiblat, termasuk dianjurkan berdoa dan pemakaman menghadap Kiblat
4. Kenapa Solat Di Masjidil Haram menurut Hadist nilainya 100.000 kali dari di tempat sendiri.
5. Singgasana Tuhan ada di Langit Tertinggi

Perenungan Sintesa :

1. Energi Solat dan Doa dari individu atau jamaah seluruh dunia terkumpul dan terakumulasi di Kabah setiap saat, karena Bumi berputar sehingga solat dari seluruh Dunia tidak terhenti dalam 24 jam, misal orang Bandung solat Dzuhur, beberapa menit kemudian orang Jakarta Dzuhur, beberapa menit kemudian Serang Dzuhur, Lampung dan seterusnya. Belum selesai Dzuhur di India Pakistan, di Makasar sudah mulai Ashar dan seterusnya. Pada saat Dzuhur di Jakarta di London Sholat Subuh dan seterusnya 24 jam setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.

2. Energi yang terakumulasi, berlapis dan bertumpuk akan diputar dengan generator orang-orang yang bertawaf yang berputar secara berlawanan arah jarum jam yang dilakukan jamaah Makah sekitarnya dan Jamaah Umroh / Haji yang dalam 1 hari tidak ditentukan waktunya.

3. Maka menurut implikasi hukum Kaidah Tangan Kanan bahwa Energi yang terkumpul akan diputar dengan Tawaf dan hasilnya kumpulan energi tadi arahnya akan ke atas MENUJU LANGIT. Jadi Sedikit terjawab bahwa energi itu tidak berhenti di Kabah namun semuanya naik ke Langit. Sebagai satu cerobong yang di mulai dari Kabah. Menuju Langit mana atau koordinat mana itu masih belum nyampe pikiran saya. Yang jelas pasti Tuhan telah membuat saluran agar solat dan doa dalam bentuk energi tadi agar sampai Ke Hadirat Nya. Jadi selama 24 Jam sehari terpancar cerobong Energi yang terfokus naik ke atas Langit. Selamanya sampai tidak ada manusia yang solat dan tawaf (kiamat?).
Kesimpulan
1. Solat dan Doa, diyakini akan sampai ke langit menuju Singgasana Tuhan selama memenuhi kira-kira persyaratan uraian di atas dengan sintesa (gabungan/Ekstrasi) renungan hukum agama dan hukum alam, karena dua-duanya ciptaan Tuhan juga. Jadi hendaknya ilmuwan dan agamawan bersinergi/ saling mendukung untuk mencapai kemaslahatan yang lebih luas dan pemahaman agama yang dapat diterima lahir batin

2. Memantapkan kita dalam beribadah solat khususnya dan menggiatkan diri untuk selalu on-line 24 jam dengan Tuhan, sehingga jiwa akan selalu terjaga dan membuahkan segala jenis kebaikan yang dilakukan dengan senang hati (iklas).

3. Terjawablah jika sholat itu tidak menyembah batu (Kabah) seperti yang dituduhkan kaum orientalis, tapi menggunakan perangkat alam untuk menyatukan energi solat dan doa untuk mencapai Tuhan dengan upaya natural manusia.

4. Tuhan Maha Pandai, Maha Besar dan Maha Segalanya

Ini sekedar renungan dan analisa , semoga saja mampu memotivasi kita dan para Pakar untuk memicu pemikiran, penelitian lebih dalam untuk lebih mempertebal keimanan dan menjadi saksi bahwa Tuhan menciptakan semesta dengan penuh kesempurnaan tidak dengan main-main (asal jadi) sehingga makin yakin dan cinta pada Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin renungan ini berlebihan dan berfantasi, tapi sedikitnya ini pendekatan yang mampu menjawab pertanyaan sebagaimana di atas dan tidak bertentangan dengan Kitab Suci dan Hadist bahkan mendukungnya. Semoga bermanfaat...

Ramalan Untuk Memastikan Bahwa Ka'bah Dan Kiamat hanya Allah Yang Tahu :
1. Ka'bah Akan Hancur Dengan Sendirinya (Terbukti dengan ditenggelamkannya satu pasukan yang akan menyerang ka'bah suatu hari nanti)
2. Jika Pusat Bumi Bergeser Akan Banyak Kekacauan (seperti Musim Yang tidak Mengenal waktu)
3. Kiamat Akan Cepat Terjadi Jika Sholat Sudah Ditinggalkan
4. Anda Pasti Juga pernah mendengar jika Siapa Yang Meninggalkan sholat berarti telah merobohkan Agama.
5. Untuk selain Islam, kapan kapan akan kita kupas, bagaimana kemampuan Pentium 2 dan pentium 4 sungguh berbeda, bagaimana petunjuk Allah Disempurnakan dari umat Ibrahim, Musa hingga Muhammad saw, Nabi Isa menyempurnakan Taurat dengan Injil, Dan Muhammad menyempurnakan keduanya Dengan Al Qur'an. Hingga Kalian mengerti bahwa kita dulu adalah umat yang satu

Ka'bah Sebagai Alam Pusat Bumi dan Prototipe Alam Semesta



Qs.5 Maa’idah:97. Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia.
AL HAKEEM (Yang Menetapkan Hukum-hukum Makhluk NYA)

Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ???”
Para Astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada masalah tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.




Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.

Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya kenapa jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Prof. Hussain Kamel, menemukan suatu fakta mengejutkan bahawa Mekah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan itu, ia menarik garis-garis pada peta, dan setelah itu ia mengamati dengan saksama posisi ketujuh benua terhadap Mekah dan jarak masing-masing.
Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan projek garis bujur dan garis lintang. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahawa Mekah merupakan pusat bumi atau dunia. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Ogos, 1978).


Ka'bah sebagai pusat bumi : Perhatikanlah arah panah dari setiap arah penjuru di bumi, semua Ummat Islam melakukan Ibadah dengan mengarah pada satu Pusat (Kiblat) yaitu ke Ka'bah, baik pada saat melakukan shalat maupun saat menunaikan salah satu rukun berhaji, yaitu Tawaf. Hal ini sama seperti pergerakan Bumi dan planet-planet lainnya yang berpusat pada Matahari, atau sama seperti pergerakan Matahari dan bintang-bintang yang berpusat pada satu titik sehingga membentuk satu kelompok atau kumpulan bintang-bintang atau yang disebut dengan Galaksi.Setiap arah Rotasi dari bintang-bintang, Planet-planet dan benda lainnya dalam galaksi-galaksi tersebut membentuk lingkaran/ mengelilingi suatu pusat dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam, sesuai dengan Hukum/ aturan dalam melakukan Tawaf dalam salah satu Ritual Haji.

Gambar-gambar satelit yang muncul kemudian pada tahun 90-an menekankan hasil dan natijah yang sama, ketika kajian-kajian lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahawa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama masa geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan itu terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke arah Makkah.

Allah berfirman maksud-Nya: Demikianlah Kami wahyukan kepadamu al-Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri di sekelilingnya). (asy-Syura: 7).
Kata Ummul Qura berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya, menunjukkan Mekah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.

Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang cukup penting dan luas di dalam peradaban Islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain serta keunggulan di atas semua kota.
Ada beberapa ayat dan hadis nabawi yang memperkuatkan fakta ini. Allah berfirman maksud-nya: Wahai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembusi (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusinya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan). (ar-Rahman: 33).

Berdasarkan ayat ini dan beberapa hadis dapat difahamkan bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Mekah berada di tengah-tengah bumi, dengan itu bererti bahawa Mekah juga berada di tengah-tengah lapisan langit.

Selain itu ada hadis yang menerangkan bahawa Masjidil Haram di Mekah, tempat kaabah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan yang membentuk bumi.

Nabi SAW bersabda maksudnya: “Wahai orang-orang Mekah, wahai orang-orang Quraisy , sesungguhnya kamu berada di bawah pertengahan langit”.
Berdasarkan kajian di atas, bahawa Mekah berada pada tengah-tengah bumi (pusat dunia), maka benar-benar diyakini bahawa Kota Suci Mekah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia.

Hal ini akan mengakhiri kontroversi yang timbul pada empat dekade yang lalu oleh kalangan Barat.

Ada banyak perdebatan ilmiah untuk membuktikan bahawa Mekah merupakan wilayah kosong bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut. Jika waktu Mekah diterapkan, maka mudah bagi setiap orang mengetahui waktu shalat

 Sumber :cahyaiman 

Sang pembebas : SHALAHUDDIN AL AYYUBI


Sang Pembebas : Sholahuddin Al Ayoubi (1)
Sholahudin Al Ayoubi
Siapa yang tak kenal dengan nama kota Jerussalem. Kota yang melahirkan banyak orang-orang militan dalam perjuangan Islam ini ternyata punya kisah panjang dalam sejarah. Masjidil Aqsa, kiblat pertama umat Islam pun ada di kota mulia ini, sebelum akhirnya berpindah ke tanah suci Makkah, menghadap Ka'bah.

Dari kota ini pula Rasulullah memulai perjalanan Isra' Mi'r-ajnya ke Sidratul Muntaha. Dalam sejarah keagamaan, kota ini juga dianggap suci oleh tiga agama samawi. Bagi umat Islam sudah jelas mengapa kota ini dianggap suci, karena masjid Aqsa persinggahan Rasulullah ada di sana. Bagi umat Nasrani, kota ini juga dianggap bersejarah karena berdekatan dengan kota Bethlehem tempat lahir Nabi Isa. Sedang bagi kaum Yahudi, kota ini diper-caya sebagai tempat berdirinya istana Nabi Sulaiman zaman dahulu kala. Haikal Sulaiman, begitu mereka menyebutnya.

Jauh sebelum Shalahuddin Al Ayyubi lahir, kota ini makmur dalam daulat pemerintahan Islam. Khalifah Umar bin Khattab berhasil merebut kota ini dengan damai dan hampir tanpa pertumpahan darah. Uskup Agung Sophronius pemegang tampuk kekuasaan Jerussalem kala itu, meminta Khalifah Umar mengambil alih kekuasaan. 

Berabad-abad lamanya Jerussalem menjadi kota dambaan. Tak ada hak yang dilanggar, dan tak satupun kewajiban ditinggalkan tanpa mendapat sangsi. Semua peraturan berjalan dengan adil, penduduk makmur dan sejahtera. Semua pemeluk agama bebas melakukan iba-dahnya masing-masing tanpa khawatir diganggu atau ditindas kaum mayoritas.

Kaum Nasrani seluruh dunia bebas keluar masuk Jerussalem untuk melakukan ibadah agama mereka di Bethlehem, begitu juga orang-orang Yahudi. Pendeknya tak ada satu pun yang diganggu. Bahkan tak jarang orang-orang Nasrani dari Eropa datang dengan jumlah yang besar dalam iring-iringan panjang bersenjata lengkap bak pasukan perang.

Bak kata pepatah, dikasih hati minta jantung, diberi kebeba-san mereka kian kurang ajar. Dengan rombongan besar, kaum nasrani kerap kali mencelakai penduduk dan orang-orang muslim yang kebe-tulan mereka temui di perjalanan. Tercatat pada tahun 1064, 7000 orang yang bergabung dalam rombongan untuk beribadah itu telah menyerang orang-orang Arab dan Turki. Lebih jauh dari itu, para pemimpin agama mereka malah mengobarkan semangat untuk membebas-kan Jerussalem dari pemerintatah Islam pada kemudian.

Adalah Patriach Ermite, seorang pendeta yang getol sekali menyebarkan hasutan dan tak henti-hentinya memprovokasi orang Nasrani untuk membalas dendam serta merebut kembali kota Jerussa-lem. Dengan menunggang keledai dan memikul salib besar ia menje-lajah Eropa dan mengabarkan, bahwa di Jerussalem umat Nasrani telah dianiaya. Dengan pakaiannya yang compang-camping ia berk-hutbah dari gereja ke gereja, dari satu kota ke kota lainnya, bahwa kubur Nabi Isa telah diinjak-injak dan umat Kristen telah dihina oleh muslim Jerussalem. 

Kontan saja, mendengar kabar bohong yang demikian, semangat juang kaum Nasrani membela agamanya berkobar dengan segera. Tak peduli perampok, tak peduli pencuri semua mengangkat senjata untuk membela. Dana-dana dikumpulkan, senjata-senjata diasah tajam dan perang suci pun diumumkan. Lebih dari itu, Paus Urbanus II mengumumkan akan memberikan ampunan dosa bagi siapa saja yang ikut berperang. Siapa yang tak ingin ikut berperang jika jami-nannya terbebas dari dosa turunan yang selama ini mereka emban.

15 Agustus 1095 adalah hari yang ditentukan untuk memberang-katkan pasukan Salib ke Timur Tengah oleh Paus Urbanus II. Lagi-lagi pendeta Patriach Ermite menghasut rakyat, "Hari yang diten-tukan terlalu lama," katanya. Ia tak sabar untuk segera menghan-curkan Islam. Akhirnya dengan membawa 60.000 pasukan, Pendeta Ermite memimpin penyerbuan. Di tengah jalan, kaum tani dan orang awam datang bergabung, dan hampir semua tempat yang dilalui pasukan itu selalu menyumbangkan tenaga-tenaga mudanya untuk berperang suci. Sehingga jumlah pasukan yang menyerbu lebih awal sebanyak membengkak menjadi 200.000 orang.

Sepanjang perjalanan mereka membuat huru-hara, pasukan dii-zinkan untuk merampok, memperkosa dan membunuh orang yang mereka temui, dimana saja. Meski demikian sepanjang jalan pasukan salib selalu dieluk-elukan. Tapi ketika mereka tiba di Hongaria dan Bulgari, sambutan yang mereka tak seperti biasanya. Penduduk bersikap biasa saja, bahkan acuh pada mereka. Hal ini ternyata membuat sebagian besar pasukan salib kecewa dan marah, lalu menyerang penduduk Hongaria, juga Bulgaria. Tapi penduduk setem-pat tak tinggal diam, mereka pun angkat senjata melakukan perla-wanan, peperanganpun tak terelakkan. Dari jumlah 200. 000 orang, hanya 70.000 saja yang tersisa untuk melanjutkan perjalannya menuju Timur Tengah, sedang yang lainnya menemui nasib binasa.

Ekspedisi pasukan salib pertama yang dipimpin oleh sang pendeta yang tak tahu strategi kancah laga, akhirnya tumpas tak tersisa. Hal ini kian membuat pasukan salib yang belum berangkat kian membara dendamnya. Pasukan salib kedua pun tercipta, dengan dipimpin oleh anak-anak Raja Godfrey dari Perancis, mereka mengumpulkan pasukannya di Konstantinopel. Bak banjir bandang mereka datang menyerbu wilayah-wilayah yang berada dalam daulat pemerin-tahan Islam. Daerah-daerah Islam yang memang tak memiliki pasukan perang dalam jumlah besar, hampir dengan mudah mereka kalahkan.

Setelah bertempur sekian lama dan menghadapi pejuang-pejuang Islam yang pantang menyerah, akhirnya pasukan salib berhasil juga merebut kota Jerussalem dengan banjir darah. Pertengahan bulan Juli tahun 1099 kota Jerussalem mutlak dikuasai pasukan salib yang membabi buta.

Seperti kerasukan setan mereka membunuhi siapa saja yang beragama Islam. Tak peduli anak-anak, orang tua dan perempuan, asal Islam tak ada ampunan. Tak hanya itu mereka juga membantai kaum Yahudi dan Nasrani yang tak mau bergabung dengan pasukan salib. Mereka telah lupa daratan, berperang dengan biadab.

Seorang sejarawan Perancis dalam sebuah karyanya menuliskan, "Orang-orang Kristen pada tahun 1099 saat penaklukkan kota Jerus-salem membantai orang-orang Islam di jalan-jalan dan di rumah-rumah. Jerussalem tak punya tempat lagi bagi orang-orang yang kalah.

Jatuhnya kota suci Baitul Maqdis ke tangan pasukan salib seperti halilintar yang menyambar para pemimpin Islam. Kota suci yang telah 500 tahun berada dalam naungan Islam, kini terampas. Dengan ribuan korban menjadi tumbal. Darah-darah yang menggenangi sudut-sudut kota, seakan tak hendak hilang aroma anyirnya. Hari itu, Jerussalem benar-benar tumpas.

Maka berkumpullah para ulama dan khalifah seluruh jazirah Arab. Mereka tak menyangka Jerussalem jatuh ke tangan pasukan salib. Kemudian terkumpullah beberapa kalifah negara Islam yang bersedia menyatukan kekuatan untuk merebut kembali Baitul Maqdis.

Singkat cerita, setelah 40 tahun pasukan salib menduduki kota suci, Baitul Maqdis, lahirlah seorang bocah yang diberi nama Shalahuddin Al Ayyubi. Ayahnya, seorang pahlawan kota Syria, Najmuddin Ayyub. Shalahuddin yang lahir tahun 1138 itu mempunyai seorang paman, panglima perang kerajaan Syria, Asasuddin Syirkuh. Dari kedua orang itulah Shalahuddin mendapat gemblengan. Ayahnya dengan tegas mengajarkan agama, sedangkan pamannya dengan keras mendidiknya dalam ilmu keprajuritan.

Pada usianya yang masih belia, Shalahuddin kerap kali ikut turun ke kancah laga menemani pamannya. Pada tahun 1154, Panglima Asasuddin dan tentaranya berhasil merebut Damsyik yang kala itu dikuasai oleh pasukan salib. Kala itu, Shalahuddin masih berusia 16 tahun. Tapi ia sudah memanggul pedang dan senjata turun ke medan laga menegakkan daulat pemerintahan Islam.

Karirnya sebagai prajurit kian hari kian mantap. Saat usianya menginjak 25 tahun, bersama pamannya ia menaklukan dinasti Fatimiyah di Mesir. Daulat Fatimiyah yang beraliran Syi'ah itu tunduk. Nama Asasuddin Syirkuh, paman Shalahuddin pun kian melambung sebagai pahlawan kebanggaan.

Ternyata di mana-mana orang sakit hati dan iri selalu ada. Kedudukan dan kemenangan yang diraih Asasuddin membuat seorang pembesar kerajaan Syria, Wazir Shawar sakit hati. Ia tak rela Syirkuh menjadi besar dan berpengaruh. Maka dengan diam-diam ia mendekati pasukan salib dan meminta bantuan pada penguasanya kala itu, King Almeric. Dan terjadilah pertempuran besar antara pasukan salib dengan pasukan Asasuddin. 

Tapi sayang, karena pasukan salib berjumlah sangat besar, Asasuddin dan shalahuddin pun dapat di kalahkan.

Setelah menerima syarat-syarat perdamaian dari pasukan salib, Asasuddin dan Shalahuddin pun diusir ke Damsyik. Mendengar persekongkolan yang terjadi, raja Syria, Emir Nuruddin Zanki marah besar pada sang Wazir. Dengan kekuatan gabungan para khalifah Islam mengirimkan pasukan untuk dipimpin kembali oleh Asa-suddin dan Shalahuddin. Hukuman untuk pengkhiatan akan dijatuhkan.

Kali ini pasukan salib di bawah komando King Almeric berhasil dikalahkan. Shawar yang hanya mempunyai sedikit pasukan pun bisa ditaklukkan. Mereka terusir dari tanah Mesir tanpa muka alias dipermalukan.

Kelak, suatu hari ketika Shalahuddin melakukan ziarah, dalam perjalanannya ia bertemu dengan wazir pengkhianat Shawar. Tawanan dibawa kembali untuk diadili dan dijatuhi hukuman. Setelah itu, khalifah Al Adhid mengangkat Shalahuddin sebagai panglima perang menggantikan pamannya. Sedangkan Asasuddin Syirkuh menduduki jabatan menjadi Wazir Besar, Perdana Menteri.

Tak lama setelah pelantikannya, Shalahuddin melakukan razia besar-besaran. Ia melakukan perjalanan militer mengamankan jalur sepanjang tepian Sungai Nil sampai daerah utara, Assuan. Sedangkan pamannya segera melakukan pembersihan kabinet dari aksi-aksi KKN besar-besaran.

Pada tahun 1171 terjadi peralihan pemerintahan besar-besaran, dari daulat Fatimiyah pada daulat Abassiah. Tapi berkat kepiawaian Shalahuddin tidak terjadi pertumpahan darah atau kericuhan besar. Semua berjalan dengan tenang dan aman. Pada tahun itu pula Shalahuddin meresmikan Universitas Al Azhar yang sebelumnya dijadikan tempat kajian kaum Syi'ah menjadi pusat ilmu Ahlul Sunnah.

Pada tahun-tahun pertamanya memegang jabatan sebagai panglima, Shalahuddin Al Ayyubi sekali lagi membuktikan kualitas kepemimpinannya. Selain gagah perkasa di medan laga, ia adalah seorang laki-laki lembut hati dan penyabar dalam kehidupannya sehari-hari. Ia punya kesetiaan yang tinggi dan sangat bersahaja hidupnya. Gemerlap kekayaan dunia tak menyilaukan pandangannya.

Dari tahun ke tahun, sebagai panglima, ia selalu berusaha menghalau pasukan salib yang akan mencaplok wilayahnya. Selain itu ia juga selalu berusaha menyatukan kekuasaan dan kekuatan khalifah-khalifah Islam lainnya. Setiap kakinya melangkah ia selalu menyerukan, bahwa umat Islam harus bersatu menghan-curkan kebathilan. Mesir yang saat itu di bawah kekuasaanya menjadi daerah yang benar-benar makmur dan adil.

Pada tahun 1173, Sultan Nuruddin Zanki wafat, dan digantikan oleh anaknya yang baru berusia 11 tahun. Banyak para ulama saat itu meminta Shalahuddin memangku jabatan khalifah untuk sementara. Usulan itu dilontarkan, karena selain masih muda khalifah baru itu juga belum punya wawasan yang cukup untuk memimpin bangsanya. Tapi Shalahuddin tidak menerimanya, ia lebih memilih untuk mendukung dan membantu khalifah muda itu saja.

Khalifah Ismail yang masih muda, ternyata tidaklah lama memangku jabatannya. Ia wafat dan tampuk kekuasaan beralih pada Shalahuddin Al Ayyubi. Pada masa pemerintahannya inilah Islam benar-benar mengalami masa kejayaan. Pasukan salib yang semula sangat berbangga diri, kini mulai mengukur-ukur kekuatan untuk menghadapi Shalahuddin. Mau tidak mau pasukan salib merasa gentar juga, karena kekuatan Islam di jazirah Arab dapat dipersatukan oleh Shalahuddin. An Nubah, Sudan, Yaman, Hijaz bahkan sampai Afrika pun telah bersatu.

Dengan kekuatan yang telah dihimpunnya, dan setelah melakukan beberapa perundingan, Shalahuddin memutuskan untuk merebut kembali kota suci Baitul Maqdis.

Strategi awal yang diterapkan oleh Shalahuddin adalah mengajak pasukan salib untuk berdamai. Tapi dasar pasukan salib, bak pepatah dikasih hati meminta jantung. Tawaran damai yang diulurkan Shalahuddin dianggap sebagai tanda kekalahan pasukan Islam. 

Mereka akan melakukan pengkhianatan perjanjian damai yang telah disepakati.

Ternyata, Shalahuddin telah mencium isyarat-isyarat pengkhiatan mereka. Justru itulah langkah kedua yang sudah direncanakan, ketika pasukan salib mengkhianati perjanjian, maka Shalahuddin punya alasan untuk memerangi mereka. Dan betul saja, tak menunggu waktu lama kaum salib melakukan pelanggaran.

Dengan kekuatan penuh Shalahuddin mencoba mengancam pasukan salib yang melanggar. Tapi dengan kekuatan penuh pula pasukan salib menantang. Peperangan terbuka tak bisa dihindari, pedang lawan pedang, darah bercucuran.

Shalahuddin Al Ayyubi turun ke medan laga dengan gagah berani menerjang lawan. Tapi sayang pasukan Shalahuddin kocar-kacir berantakan. Ia kalah, serangan pertamanya ke Baitul Maqdis mengalami kegagalan. Bahkan Shalahuddin sendiri nyaris tertawan musuh karena kekalahan itu.

Di saat yang seperti itu, ada sebuah peristiwa yang sangat mengejutkan. Di tengah terjadinya kancah peperangan antara pasukan salib dan tentara Shalahuddin, seorang panglima pasukan salib Count Rainald de Chatillon dengan membawa pasukan besar menuju Makkah dan Madinah. Dengan pasukan yang lengkap persenjataannya dan gegap gempita pasukannya ia hendak meluluhkan dua kota suci, Makkah dan Madinah.

Tak ubahnya pasukan gajah yang dulu hendak menghancurkan Ka'bah, pasukan Count Rainald de Catillon pun membawa niat yang sama. Tapi nasibnya memang tak lebih dari pasukan gajah pimpinan raja Abraha, pasukan salib pun dapat dihancurkan oleh kekuatan Islam di laut merah. Dengan sisa-sisa pasukannya Count Rainald de Catillon kembali lagi ke Jerussalem dengan tangan hampa.

Dalam perjalanan pulangnya ia melakukan perusakan dan pembantaian penduduk sipil yang tak berdaya. Sisa pasukannya melampias-kan kekalahan dengan biadab dan manusiawi. Di tengah perjalanan itu pula ia dan pasukannya bertemu dengan rombongan kabilah. Dalam rombongan kabilah itu kebetulan sekali terdapat salah seorang saudara perempuan Shalahuddin Al Ayyubi.

Bak singa menemukan mangsa, tanpa pikir panjang lagi kabilah kecil itu di hancur lumatkan pula. Ia menawan saudara perempuan Shalahuddin dan sesumbar pada orang-orang tentang kemenangan kecilnya. Dengan angkuh ia berkata, "Apakah Muhammad, nabi mereka itu, mampu datang dan menyelamatkan pengikutnya?"

Dikutip dari : eramuslim.com